Greenpeace, WALHI dan JATAM Bersama ±3000 masyarakat yang berdampak akibat Penggunaan Batubara tergabung dalam Koalisi Break Free mendesak pemerintah Indonesia untuk meninggalkan batu bara dan segera beralih ke energi terbarukan.
Massa aksi yang bergerak dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju kedutaan besar (Kedubes) Jepang untuk menghimbau dan mengharapkan pemerintah Jepang menarik dana yang telah dipinjamkan melalui Japan Bank International cooperation kepada pemerintah Indonesia untuk memuluskan proyek PLTU 35000 MW. Koalisi ini menilai bahwa pembangunan sejumlah PLTU dan perluasan tambang batu bara di bawah 35000 MW tidak memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang serius.
Saat ini, 42 PLTU yang sudah beroperasi di Indonesia telah menghasilkan polusi udara yang mengeluarkan polutan-polutan berbahaya seperti PM 2.5, Merkuri serta Arsenik. Belum lagi ditambah dengan kerusakan bentang alam akibat perluasan tambang batu bara di konsesi-konsesi tambang di Kalimantan dan daerah lain di seluruh Indonesia. Proyek 35000 MW, akan meluaskan pembongkaran dan penghancuran kawasan hutan dan lindung, tidak akan sesuai dengan rencana moratorium lahan untuk tambang yang disebut Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Setelah menyampaikan pernyataannya, masyarakat kembali berjalan kaki menuju istana negara untuk menyampaikan aspirasi mereka. Berikut foto – foto aksi #breakfree